Penalaran
Induktif
Induksi / induktif adalah suatu proses berpikir yang
bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan
(inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi
atas fenomena-fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan
dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke penalaran induktif,
maka proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir yang ilmiah.
Namun induksi sendiri tak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh
proses penalaran deduktif.
Penalaran
Deduktif
Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif /
deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari
sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang
berbentuk suatu kesimpulan. Dari pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah
membentuk bermacam-macam proposisi, baik yang bersifat umum maupun bersifat
khusus. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta.
Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang
mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi
umum tadi. Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau
proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti
silogisme kategorial, entimem, rantai deduksi, silogisme alternatif, silogisme
hipotesis dan sebagainya.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.