Selasa, 26 Oktober 2010

PENGERTIAN MANAGEMEN PROYEK

PENGERTIAN MANAGEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai.
Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, ekonomis, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam mengelola harapan. Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat.
Proyek merupakan gabungan seperti sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan dalam sasaran dan tujuan. Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu.
Jenis proyek dalam buku ini dikelompokkan berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya, yaitu :
1. Proyek konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dll.
2. Proyek Industri Manufaktur. Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan. Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.
4. Proyek Padat modal. Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi.
5. Proyek Pengembangan Produk baru. Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.
6. Proyek Pelayanan Manajemen. Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.
7. Proyek Infrastruktur. Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.
Maka definisi dari manajemen proyek yaitu : “penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja”.
Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
Ada tiga garis besar yang perlu dibahas dalam menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.).
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek, yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
3. Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.




SIKLUS HIDUP SEBUAH PROYEK
(managementfile – Strategic) – Proyek merupakan salah satu aktivitas yang memberikan value added tinggi pada sebuah bisnis. Oleh karena itu, kesuksesannya menjadi suatu hal yang strategis bagi bisnis. Berdasarkan buku Method123 Project Management Methodology, yang memberikan pendekatan praktis dalam mengelola proyek, terdapat fase, aktivitas dan tugas tertentu yang perlu dikerjakan sepanjang siklus hidup proyek tersebut.
Dengan memahami fase siklus hidup manajemen proyek, maka diharapkan Anda akan dapat memulai suatu proyek, menciptakan perencanaan proyek yang bagus dan mendetail, implementasi proyek, memonitor dan mengontrol proyek, serta menyelesaikan proyek secara efektif.
Fase siklus hidup proyek secara garis besar ada 4, yakni Project Initiation, Project Planning, Project Execution dan Project Closure.
Dikalangan perkembangan dunia yang semakin pesat proyek merupakan salah satu aktivitas yang memberikan value added tinggi pada sebuah bisnis. Oleh karena itu, kesuksesannya menjadi suatu hal yang strategis bagi bisnis. Dengan memahami fase siklus hidup manajemen proyek, maka diharapkan anda akan dapat memulai suatu proyek, menciptakan perencanaan proyek yang bagus dan mendetail, implementasi proyek, memonitor dan mengontrol proyek, serta menyelesaikan proyek secara efektif.
Ada 6 tahap siklus hidup proyek yaitu:
1. Model Water Fall
2. System Engineering
3. Over Lapping Phases
4. Prototyping
5. Joint aplication development
6. Herative life cycle.

PROSES MANAGEMEN PROYEK

INISIASI PROYEK

• Memulai proyek termaksut mengenali dan memulai sebuah proyek baru atau fase proyek.
• Beberapa organisasi menggunakan fase pra-inisiasi, sementara yang lain termaksut item seperti mengembangkan kasus bisnis sebagian dari inisiasi.
• Tujuan utamanya adalah secara formal memilih dan memulai proyek.
• output utama meliputi :
- Menetapkan manejer proyek.
- Mengidentifikasi stakeholder kunci.
- Menyelesaikan kasus bisnis.
- Menyelesaikan project charter dan mendapatkan tanda tangan di atasnya.


PERENCANAAN PROYEK

• Tujuan dari perencanaan proyek adalah membimbing eksekusi
• Setisp bidang pengetahuan termasuk informasi perencanaan.
• Kunci output termaksuk dalam proyek JWD meliputi :
- Kontrak tim.
- Scope statement.
- Work breakdown structure.
- Jadwal proyek, dalam bentuk bagan gantt dengan semua jadwal dependensi dan sember daya masuk.
- Sebuah daftar resiko prioritas (bagian dari sebuah register resiko).


PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

• Perencanaan dan pelaksanaan proyek saling terkait dan tidak terpisahkan kegiatan.
• Mereka yang akan melakuakan pekerjaan harus membantu untuk merencanaakan pekerjaan.
• Para menejer proyek harus masukan dari tim untuk mengembangkan rencana yang realistis.

PENGENDALIAN PROYEK

• Perubahan tidak dapat dihindari pada proyek – proyek besar, penting untuk mengembangkan dan mengikuti proses untuk memantau dan mengendalikan perubahan.
• Pemantauan pekerjaan proyek termasuk pengumpulan, pengukuran, dan penyebaqran informasi kinerja.
• Dua output penting dari pengawasan dan mengendalikan pekerjaan proyek termasuk direkpmendasi tindakan perbaikan dan pencegahan.


PENUTUPAN PROYEK

• Untuk menutup suatu proyek, Anda harus menyelesaikan semua aktifitas dan mengalihkan pekerjaan yang telah diselesaikan atau di batalkan oleh orang-orang yang tepat.

• Output utama meliputi
- Prosedur penutupan administrasi.
- Prosedur penutupan kontrak.
- Final produk, jasa, atau hasil.
- Update asset proses organisasi.